Sabtu, 09 Februari 2013

Kredit Rumah Tanpa Uang Muka?

Mungkinkah Anda membeli properti tanpa uang muka? Jawabnya adalah mungkin. Bahkan, tanpa mengeluarkan uang Anda bisa memiliki properti yang diinginkan.
Demikian dituliskan Hermawan Wijaya dalam bukunya "77 Rahasia Cepat Untung Bisnis Properti" terbitan Pustaka Grahatama. Ia memaparkan enam tips membeli properti tanpa harus mengeluarkan uang muka. Simak ulasannya berikut ini:

Manfaatkan tawaran developer
Pernah melihat iklan di billboard atau surat kabar yang menawarkan rumah tanpa uang muka, dengan sekian kali cicilan, dan siap huni? Manfaatkan saja penawaran tersebut. Dalam pelayanan ini, sebenarnya developer telah bekerjasama dengan pihak bank untuk menjual properti tanpa uang muka. Kok bisa? 
Jelas bisa, karena sebetulnya developer telah mempunyai tabungan yang ditahan sebesar uang muka konsumen. Uang muka tersebut ditanggung sampai properti selesai serah terima.

Manfaatkan perang diskon
Perang diskon antar developer dapat Anda manfaatkan untuk pengajuan kredit ke bank. Mainkan saja diskon yang diberikan, seolah-olah sebagai uang muka yang Anda bayarkan.
Namun, ada baiknya Anda terlebih dulu berkoordinasi dengan developer. Misalnya, rumah tipe 36 harganya Rp 120 juta dengan diskon 10 persen. Harga sebenarnya Rp 108 juta. Maka, saat pengajuan KPR ke bank, Anda bisa mengatakan rumah tipe 36 memang Rp 120 juta.

Mark up harga
Harga properti seperti yang Anda ketahui berlainan, meski dalam satu kawasan. Celah ini dapat dimanfaatkan dengan menaikkan harga sedikit lebih tinggi sesuai nilai uang muka.
Pun, Anda harus berkoordinasi lebih dulu dengan developer sebelum transaksi. Contohnya, harga rumah tipe 36 adalah Rp 100 juta. Anda bisa melakukan mark up sampai Rp 110 juta, apabila uang muka syarat bank 10 persen. Jadi, Anda seolah-olah membayar Rp 10 juta untuk mendapatkan KPR sebesar Rp 100 juta.

Flip transaction
Syarat mutlak terjun di bisnis properti adalah menguasai wilayah 80 kilometer persegi dari tempat yang ditinggali. Keuntungan dari penguasaan wilayah ialah mendapatkan informasi lebih cepat dan jelas. Maka, saat mengetahui sebuah properti dijual dengan harga di bawah pasar, Anda bisa membalikkan transaksi (flip transaction).
Caranya, Anda membeli, menangguhkan pembayaran, lalu dijual kembali. Agar penjual menyetujui penangguhan, maka Anda bisa menaikkan harga rumah dengan syarat pembayaran di belakang.

Berbagi komisi dengan pemilik
Seperti langkah pembalikan transaksi, cara ini tinggal berkata jujur kepada pemilik properti, bahwa "jualannya" akan dijual kembali dengan harga lebih tinggi. Setelah meyakinkan penjual, Anda wajib mencari pembeli.
Selanjutnya, jika sudah dapat pembeli, antar si pembeli melihat kondisi properti. Samakan harga jual antara Anda dan si pemilik properti, agar jawabannya sama ketika si pembeli menanyakan harga.

Menggunakan pendapatan sewa
Seperti cara sebelumnya, lakukan kesepakatan dengan pemilik properti rumah. Misalnya, bahwa pembayaran akan dilunasi dalam jangka waktu tertentu. Setelah sepakat, segera buat iklan berisi penyewaan rumah dengan Anda sebagai pemiliknya.
Untuk mendapatkan hasil dari pembayaran, berikan penawaran kepada si penyewa berupa hadiah-hadiah apabila ia bersedia membayar sewa satu tahun di muka. Kemudian, uang dari penyewa ini yang digunakan sebagai uang muka pembayaran rumah.

Sumber : kompas.com

Bahkan lebih ekstrim marketing property menawarkan program diluar program resmi developer, yaitu 50% off dari harga rumah yang ditawarkan...

Minimnya Peserta Jamsostek Malang Raya

MALANG—Pekerja yang ada di perusahaan-perusahaan di Malang Raya, yakni Kota Malang, Kota Batu, dan Kab. Malang, Jawa Timur, masih banyak yang belum diikutkan perusahaannya pada program Jamsostek.
 
Kepala Cabang PT Jamsostek Cabang Malang Supriyanto mengatakan angkatan kerja di Malang Raya mencapai 1,6 juta jiwa. Namun yang bekerja, tenaga kerja (TK), sebanyak 1 juta jiwa. “Mereka ada yang bekerja di sektor formal, PNS, TNI, Polri, serta non formal. Pekerja di sektor formal inilah terutama yang menjadi garapan dari Jamsostek,” kata Supriyanto di Malang, Kamis (13/12).

Jika diasumsikan pekerja formal mencapai 25% dari angka tenaga kerja di Malang Raya, kata dia, maka jumlahnya mencapai 250.000 tenaga kerja. Sedangkan peserta saat ini baru mencapai 107.782 TK.

Padahal angka tersebut, lanjut dia, sebenarnya sudah melebihi dari target pertambahan pekerja peserta Jamsostek pada 2012 sebanyak 20.000 tenaga kerja. Realisasi peserta program pada sampai awal Desember mencapai 27.000 TK dan sampai akhir 2012 diprediksikan bertambah lagi menjadi 30.000 TK.

Meski begitu, kata dia, bila dibandingkan potensi TK yang ada di daerah tersebut maka kepersertaan pekerja pada program Jamsostek masih kecil. Potensi peserta baru pada program tersebut masih sangat besar.

Menurutnya, perusahaan-perusahaan yang belum mengikutkan pekerjanya pada program merupakan perusahaan berskala menengah-kecil. Jumlah karyawan berkisar 30-50 orang.
Mereka tidak mengikutsertakan pekerjanya pada program Jamsostek, dan karena tidak mau manfaat dari program Jamsostek. Apalagi dengan adanya Permenaker No.20 tahun 2012. Intinya ada hak tambahan manfaat dari peserta Jamsostek.

Diantaranya, bantuan operasi jantung sampai Rp80 juta, pengobatan kanker sampai Rp30 juta naik dari sebelumnya Rp25 juta, pengobatan HIV/AIDS naik dari Rp10 juta menjadi Rp20 juta, dan cuci darah sepekan sampai tiga kali. Satu kali cuci darah dibantu Rp700.000 serta bantuan penguburan bagi peserta dan tertanggung Rp2 juta.


Hak tambahan manfaat dari keikutsertaan pada program Jamsostek lainnya adalah bantuan pinjaman uang muka perumahan kerja sama bank. Upah di bawah Rp5 juta mendapatkan bantuan uang muka Rp20 juta, Rp5 juta sampai di bawah Rp10 juta mendapatkan pinjaman Rp30 juta, dan Rp10 juta ke atas mendapatkan pinjamanan maksimal Rp50 juta dengan bunga 6% efektif dan flat 3% selama 10 - 15 tahun.

Tambahan lagi, ujar dia, jika perusahaan mengikutsertakan pekerjanya pada program Jamsostek maka mereka tidak repot memikirkan penyediaan jaminan-jaminan seperti jaminan kecelakaan kerja dan  jaminan hari tua yang merupakan hak normatif karyawan.

Seperti pada jaminan pemeliharaan kesehatan. Dengan dijaminnya pekerja oleh Jamsostek, maka perusahaan tidak perlu memikirkan masalah pemeliharaan kesehatan pekerja.

“Karena itulah, kami nanti akan mengintensifkan sosialisasi ke kalangan perusahaan-perusahaan, terutama skala menengah-kecil. Tujuannya agar mereka sadar tentang perlunya mengikutkan pekerjanya pada program Jamsostek,” jelasnya.

Sumber : bisnis-jatim.com

Jumat, 08 Februari 2013

Belum tahukan...ONE DAY APPROVAL KPR - PUMPKB BTN


JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki rumah melalui kredit kepemilikan rumah (KPR) yang bisa diterima (approve) dalam waktu satu hari. Kemudahan ini diberikan BTN dalam rangka pameran perumahan BTN Property Expo 2013 yang berlangsung di Hall A dan B Jakarta Convention Center (JCC) pada 2-10 Februari 2013.

"Dalam BTN Property Expo 2013 ini, selain merupakan pameran properti terbesar yang pernah kami selenggarakan, di sini juga banyak kemudahan dan fasilitas yang bisa dinikmati masyarakat, salah satunya yakni One Day Approval untuk KPR," kata Managing Director BTN Irman Zahiruddin saat konferensi pers di JCC, Sabtu (2/2/2013).

Perihal teknisnya, Irman menjelaskan, pengajuan KPR One Day Approval ini tidak berbeda jauh dengan pengajuan KPR pada umumnya. Di mana tetap ada syarat-syarat wajib yang harus dipenuhi oleh si calon pemohon KPR. "Seperti kelengkapan administrasi berupa KTP, data diri lengkap, bukti pendapatan, prinsip persetujuannya harus terpenuhi semua dan pastinya lulus BI Checking," kata Irman.

Lebih lanjut dia memaparkan, jika semua persyaratan wajib dalam mengajukan KPR telah dipenuhi, maka calon pemohon akan langsung bisa diproses untuk mengajukan kredit.

Selain itu, BTN juga menawarkan jangka waktu kredit hingga 25 tahun, suku bunga 7,49 persen fix selama dua tahun pertama, uang muka 10 persen untuk rumah dengan luas bangunan kurang dari 70 meter persegi (m2), bebas biaya administrasi, diskon provisi 50 persen, dan diskon biaya asuransi 40 persen.

Pameran ini diikuti lebih dari 220 pengembang, dan membawa serta 400 lebih lokasi perumahan di seluruh Indonesia.  Harga rumah yang ditawarkan pun beragam, mulai dari Rp65 juta hingga miliaran rupiah.

"Kami pastikan semua pengembang yang memamerkan produk propertinya di sini, sudah terlebih dahulu diuji kelayakannya dan bukan proyek fiktif. Jadi, masyarakat tidak perlu cemas," tutup dia. (NJB)

Sumber : okezone.com 

Rabu, 06 Februari 2013

Cek Syarat KPR - FLPP


Memiliki tempat tinggal yang layak adalah hak semua orang. Karena itu, pemerintah lewat Kementerian Perumahan Rakyat bekerja sama dengan bank-bank umum dan bank pembangunan daerah menyediakan fasilitas KPR-FLPP bagi masyarakat.

KPR-FLPP adalah Kredit Pemilikan Rumah Melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan dari pemerintah pusat melalui bank pelaksana. Kredit ini secara khusus ditujukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), baik yang memiliki penghasilan tetap maupun tidak tetap.

MBR dapat membeli rumah menggunakan fasilitas ini dari pengembang berbadan hukum atau pengembang perorangan. KPR-FLPP memberikan suku bunga 7,25% dan bernilai tetap selama jangka waktu KPR, termasuk premi asuransi jiwa dan asuransi kebakaran.
Adapun jangka waktu KPR skema FLPP maksimal 20 tahun. Harga rumah yang disebut Rumah Sejahtera Tapak dibagi menjadi 4 golongan. Wilayah I di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi maksimal Rp 88 juta. Wilayah II di Kalimantan, Kepulauan Maluku, dan Kepulauan Nusa Tengga maksimal Rp 95 juta. Wilayah III meliputi Papua dan Papua Barat maksimal Rp 145 juta. Wilayah Khusus meliputi Bali, Jabodetabek, Batam, Bintan dan Karimun maksimal Rp 95 juta.

Syarat KPR-FLPP
Sampai saat ini, masih banyak masyarakat belum mengetahui kehadiran KPR berskema FLPP ini. Ditemui Kompas.com di BTN Property Expo Selasa (5/2/2013), seorang pengunjung beranam Guntur misalnya, mengaku, hanya tahu sedikit soal KPR FLPP. Baik ia dan isterinya sepakat mencari rumah yang bersinergi dengan program KPR FLPP lantaran mereka mencari rumah dengan harga di kisaran Rp 100 juta - Rp 150 juta.
"Saya dengar dari teman, bahwa dia baru saja dapat rumah di daerah Depok dengan program (FLPP) ini. Saya mengerti sedikit (soal FLPP), tapi syaratnya tidak mudah," ujar Guntur.

Memang, anggota masyarakat yang ingin memperoleh KPR-FLPP tidak mudah karena harus memenuhi persyaratan tertentu. Beberapa persyaratan itu meliputi:
  1. Termasuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan penghasilan tetap atau tidak tetap maksimal sebesar Rp 3,5 juta perbulan.
  2. Pemohon melampirkan fotokopi KTP, NPWP, dan SPT Tahunan Orang Pribadi atau surat pernyataan penghasilan dari instansi tempat bekerja.
  3. Pemohon diminta membuat surat pernyataan bertanda tangan di atas materai. Surat tersebut berisi pernyataan penghasilan tidak melebihi ketentuan, menggunakan sendiri Rumah Sejahtera Tapak sebagai tempat tinggal, kesediaan untuk tidak memindahtangankan Rumah Tapak sebelum 5 tahun, serta pernyataan bahwa belum pernah menerima subsidi perumahan melalui kredit pemilikan rumah.
  4. Pemohon harus menghubungi Bank pelaksana dan pengembang yang membangun rumah sejahtera tapak. Bank pelaksana itu terdiri dari bank umum, bank umum syariah, bank pembangunan daera (BPD)h, serta BPD syariah.
  5. Khusus KPR FLPP untuk Rumah Sejahtera Susun sedikit berbeda Rumah Sejahtera Tapak. Harga satuan Rumah Sejahtera Susun terbanyak yang ditangani oleh program ini sebesar Rp 216 juta, dengan harga permeter persegi terbesar Rp 6 juta. Selain itu, pemohon maksimal berpenghasilan paling banyak Rp 5,5 juta.
 Sumber : Kompas.com

Selasa, 05 Februari 2013

Terbitkan Kartu Debit, BNI Gandeng Jamsostek


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dengan PT Jamsostek (Persero) merilis kartu co-branding. Kartu berjenis debit ini mengombinasikan akun nasabah BNI dengan kepesertaan Jamsostek dan ditargetkan terbit sekitar 5 juta kartu pada 2013 mendatang.
Gatot M Suwondo, Direktur Utama BNI mengungkapkan, penjajakan kartu debit co-branding ini sudah dilakukan sejak 2010 lalu. “Hingga saat ini, baru 25.000 karyawan BNI dan 4.000 karyawan Jamsostek yang telah mengantongi kartu debit co-branding tersebut,” tutur dia ditemui KONTAN, Jumat (28/12).
Dari sisi potensi pasar, sambung Gatot, terdiri dari 14 juta nasabah BNI dan 110 juta peserta Jamsostek. Sementara, dari sisi pendanaan, pihaknya bisa meraup sekitar Rp 24 triliun dari total iuran kepesertaan Jamsostek. Dengan catatan, seluruh iuran peserta tersebut dilakukan melalui layanan perbankan BNI.
Sebagai tahap awal, Elvyn G Massasya, Direktur Utama Jamsostek mengatakan, pihaknya bakal fokus membidik pesertanya di wilayah Jakarta yang berkisar 5 juta – 6 juta orang. “Ini bisa menjadi salah satu alternatif sumber pendanaan apabila iuran peserta dibayarkan melalui BNI,” pungkasnya.
Lewat kerja sama ini, BNI menawarkan fitur informasi saldo iuran peserta Jamsostek secara real time dan online. Ini menjadi cikal bakal layanan kepesertaan Jamsostek lewat situs dan pesan singkat alias SMS ke depan, termasuk untuk registrasi elektronik, pembayaran dan klaim secara elektronik.

Selain kerja sama penerbitan kartu debit co-branding tersebut, BNI dan Jamsostek juga meneken nota kesepahaman atawa Memorandum of Understanding (MoU) untuk layanan sebagai bank kustodian. Dengan demikian, BNI akan melayani lima jenis transaksi Jamsostek. Yakni, pertama, penyimpanan efek atau surat berharga.
Kedua, penanganan transaksi. Ketiga, mengurus dan menagih hak-hak Jamsostek sehubungan dengan kepemilikan efek. Keempat, mewakili Jamsostek dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RULBPS) dan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) yang terkait dengan pemilikan Jamsostek atas efek, serta kelima, melayani pengiriman laporan dan informasi.
Tidak hanya itu, Gatot menambahkan, Jamsostek juga melanjutkan kerja samanya terkait pengelolaan cash management. Layanan ini sudah dilakukan sejak 2009 lalu. “Jamsostek memperpanjang kerja sama dengan BNI dalam hal cash management untuk mendukung operasional keuangannya,” ucap Gatot.
Sekadar informasi saja, hingga kini, BNI sudah menaruh payment point di sekitar 16 kantor operasional Jamsostek. Tidak tertutup kemungkinan, bank pelat merah tersebut akan menambah kas-nya di jaringan kantor Jamsostek.

Sumber : tribunnews.com